Apa kamu pernah berpikiran seperti itu? Banyak yang menganggap jika ingin kuliah Komunikasi itu syarat utamanya adalah cerewet dan jago ngomong. Padahal, itu salah besar! Yang penting bukan apa yang sekarang kamu punya; yang penting adalah niat dan minat yang tinggi buat mengembangkan diri dengan ilmu yang akan kamu dapat di jurusan ini.
Kalau kamu merasa dirimu nggak jago ngomong, justru dengan kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi kamu bisa belajar dan mengasah kemampuan berbicaramu. Dengan belajar tata cara berkomunikasi dan penggunaan media komunikasi, kamu yang dulunya pemalu dan nggak pinter ngomong bisa jadi seorang komunikator yang handal!
Selain itu, komunikasi ‘kan juga nggak hanya dilakukan lewat lisan. Kalau memang kamu pendiam, kamu bisa juga ‘kan memilih untuk mengembangkan diri lewat tulisan atau kerja di balik layar?
Mengingat pesatnya perkembangan media di Indonesia, peluang berkarir bagi lulusan Komunikasi saat ini bisa dibilang terbuka lebar. Memang, lapangan kerja utama bagi anak-anak Komunikasi adalah media — baik media cetak, elektronik, maupun online.
Kalau kamu berminat kerja di TV, kamu bisa melamar hampir semua posisi pekerjaan yang ditawarkan media elektronik tersebut. Kamu bisa bekerja di departemen humas mereka, atau di divisi news sebagai reporter atau news anchor. Kalau kamu kebetulan mengambil jurusan Manajemen Komunikasi, kamu bisa melamar di bagian tim kreatif atau account executive mereka. Itu baru lapangan pekerjaan di industri televisi, lho. Belum lagi kalau kita mempertimbangkan keberadaan media lain seperti radio, koran, majalah, dan media online.
Kalau kamu nggak berminat bekerja di media, jangan khawatir juga. Hampir setiap instansi pemerintahan membutuhkan tenaga kerja dengan latar belakang Ilmu Komunikasi, khususnya Public Relations. Kamu juga bisa menjajal karir sebagai seorang copywriter atau fotografer. Banyak pilihannya, ‘kan?
Tapi, belajar komunikasi itu juga nggak selalu asik terus. Namanya juga kuliah, pasti ada tanggung jawab yang harus kamu selesaikan
Setelah membaca penjelasan-penjelasan di atas, kamu mungkin udah bisa membayangkan serunya jadi anak Komunikasi. Tapi kalau ada sukanya, pasti juga ada dukanya. Meskipun anak Komunikasi sering terlihat nyantai, pikiran dan lubuk hati mereka juga bisa ketar-ketir, lho.
Jangan pikir yang kuliahnya sulit itu cuma anak Kedokteran dan Teknik. Anak Komunikasi pun juga menghadapi berbagai tantangan. Di balik serunya bikin film, event organizing, atau menyusun produksi acara televisi, tugas-tugas itu sebenarnya juga berat.
Misalnya, kalau kamu diberi tugas memproduksi penyiaran televisi, kamu dan teman satu tim harus membuat konsep tentang stasiun televisi seperti apa yang ingin kalian luncurkan, program-program seperti apa yang akan kalian unggulkan, siapa saja calon audiens kalian, bagaimana stasiun tersebut bisa bertahan dalam persaingan pasar, dll. Kamu pun harus memikirkan bagaimana program-program itu dieksekusi, mulai dari tahap praproduksi hingga pascaproduksi. Itu belum ditambah dengan tugas-tugas dari mata kuliah lainnya, lho.
Hipwee nggak bermaksud menakut-nakuti. Hanya mengingatkan, dimanapun kamu menuntut ilmu, pasti ada suka-dukanya. Mau seberat apapun, kalau minat dan passion-mu memang di sini, kamu nggak akan pernah menyesali apa yang udah kamu pilih. Lagian, tugas-tugas seperti itulah yang membuat mental anak Komunikasi patut diacungi jempol. Ini juga yang membuat mereka siap bersaing di dunia kerja. Kalau bisa mengatasi semua tantangan itu, kamu bakal terus bangga bisa jadi anak Komunikasi! :p
Nah, itulah tadi sedikit penjelasan yang bisa Hipwee kasih buat kamu mengenai jurusan Ilmu Komunikasi. Ingat! Kalau kamu berminat masuk jurusan ini, jangan jadi ragu cuma karena kamu nggak “pinter ngomong”. Jangan juga jadi galau karena takut nggak dapat kerjaan setelah lulus. Semoga penjelasan Hipwee tadi bisa bermanfaat dan membantumu, ya!
0 komentar:
Posting Komentar